Assalamu’alaikum mountaineers, kali ini
saya akan sedikit bercerita mengenai pendakian saya dan rekan-rekan menuju
Gunung Arjuno. Gunung Arjuno merupakan salah satu gunung yang berada di
Kabupaten Malang, Jawa Timur dan bersebelahan dengan Gunung Welirang. Jalur
pendakian menuju gunung Arjuno bisa melalui beberapa jalur yaitu jalur via
Tretes Pasuruan, Purwosari Malang dan Lawang Malang.
Gunung Arjuno dikenal dengan
kemistiskannya dan juga jalur pendakian yang lumayan berat. Pendakian melalui
jalur Tretes merupakan pendakian dengan trek paling sulit. Karena jalan
pendakiannya terdiri dari bebatuan. Namun jalur Tretes lebih banyak dipilih
oleh para pendaki karena sekalian mendaki ke Gunung Welirang.
Untuk tiket masuknya pendaki harus
membayar tiket sebesar Rp 8500/orang. Pendakian dari bascamp menuju pos 1 atau
dinamakan Pet Bocor memerlukan waktu sekitar 45 menit. Karena masih diawal
pendakian kaki masih perlu pemanasan jadi biasanya diperjalanan awal ini mudah
merasa lelah. Di pos 1 terdapat sebuah warung kecil, nah kalau pas beruntung
warung tersebut dibuka dan menjual makanan-makanan kecil serta air minum.
(waktu pendakian saya, warung tersebut tutup jadi hanya beristirahat disana.)
Dari pos 1 menuju pos 2 atau kop-kopan
diperlukan waktu sekitar 4 jam. Karena jalurnya merupakan jalan bebatuan para
pendaki sering merasa lelah dan lebih sering beristirahat. Sepanjang perjalanan
pendaki akan disuguhi dengan aroma bunga edelweiss. Sampai di kop-kopan kita
bisa beristirahat dan mendirikan tenda disana. Di pos 2 ini juga terdapat
aliran air yang cukup besar jadi bisa untuk minum atau masak. Pemandangannya
sangat bagus karena adanya tenda berwarna-warni milik para pendaki dan dipagi
harinya kita akan disambut sang mentari.
Setelah bermalam di pos 2, melanjutkan
perjalanan menuju pos 3 atau pondokan yang memerlukan waktu sekitar 4 jam.
Jalur disini terasa lebih berat karena jalurnya menanjak dan jalannya bebatuan
makadam. Ada cerita lucu ketika pendakian sama dan rekan-rekan, setelah 2 jam
kami mendaki kami mendengar suara mesin mobil. Awalnya kami mengira bahwa itu
hanyalah suara pesawat. Namun ternyata suara tersebut benar-benar suara mobil
jeep milik abang-abang pengangkut belerang.
Sampai di pos 3 atau pondokan, kita akan
menjumpai pondok-pondok yang menyimpan belerang. Disana juga ada bapak-bapak
yang sangat baik hati yang membuka warung. Ada banyak cemilan kecil dan juga
minuman serta mie instan yang bisa kita nikmati sembari melepas lelah. Disana
juga terdapat sumber air yang cukup besar. Para pendaki juga bisa mendirikan
tenda di pos 3 ini karena lahannya cukup luas.
Dari pondokan ke Lembah Kidang hanya
diperlukan waktu sekitar 15 menit. Nah, Lembah kidang ini biasanya digunakan
para pendaki untuk beristirahat sebelum sumit. Kita bisa bermalam dan
mendirikan tenda. Di Lembah Kidang juga terdapat air terjun kecil yang bisa
digunakan untuk air minum. Didekat Lembah Kidang terdapat sabana yang sangat
luas dengan rerumputan hijaunya. Untuk rekan-rekan yang senang berfoto, sabana
ini bisa dijadikan sebagai spot foto karena pemandangannya sangat indah.
Dari Lembah Kidang menuju puncak
diperlukan waktu sekitar 4 jam. Sekedar info, untuk sumit lakukanlah apabila
sang mentari sudah muncul atau sudah terang sehingga jalurnya dapat terlihat
dengan jelas. Untuk sampai dipuncak harus melewati beberapa bukit dan dengan
jalur yang terus menanjak. Puncak Gunung Arjuno merupakan tumpukan bebatuan
besar yang dinamakan Puncak Ogal-Agil. Dinamakan Ogal-Agil karena batuan
tersebut akan nampak jatuh apabila tertiup angin.
Nah untuk perjalanan turun memang terasa
lebih lama karena kita sudah merasa lelah sehingga jalannya terasa jauh. Selamat
melakukan pendakian menuju Gunung Arjuno, semoga selamat sampai puncak hehe.
Tapi ingat bahwa puncak hanyalah bonus kembali kerumah dengan selamat adalah
tujuan utama.
Terimakasih telah menyempatkan waktu
untuk membacanya. Wasalamu’alaikum wr.wb.
Info lebih bisa tanya jawab di instagram @rizha_nf
Penulis:
Rizha Nur Frisanti, 19 thn || Instagram @rizha_nf
Komentar
Posting Komentar